Sunday, May 10, 2020

Hujan Lebat Terus-menerus Juga Fenomena Global Warming Lho!

Tags


Curah Hujan Semakin Meningkat Akibat Global Warming? benarkah itu?

Setelah manusia dunia berhenti beraktifitas, kita mulai tahu dampaknya untuk alam. Himalaya kini bisa dilihat dari Punjab akibat polusi udara berkurang, lumba-lumba kembali ke Venice, Italia setelah tidak lagi ada wisatawan yang mondar mandir di kanal-kanalnya. Udara menjadi bersih dan binatang kembali bisa bersinergi dengan alam tanpa takut ditabrak kendaraan atau diburu manusia.
Kita sekarang sadar, betapa kita sudah merusak alam ini. Merenggut kebahagiaan bumi dan terus mengeruk hasil bumi tanpa memikirkan dampak lingkungan. Beraneka tambang sudah banyak sekali merusak hutan,mematikan hewan dan mempersedikit cadangan air.
Global precipitation increase per degree of global warming at the end of the 21st century may be about 40 percent smaller than what the models currently predict. Credit: Haley Luna


Suhu yang semakin panas membuat virus mudah berevolusi. Virus corona sekarang berevolusi sehingga susah sekali diciptakan vaksinnya. Kebodohan warga dan ketidaktepatnya keputusan pemerintah membuat virus ini sulit ditaklukkan.

Saat dunia kapitalis berorientasi terus  pada progress, misalnya produksi kendaraan dan penjualannya harus meningkat dari tahun ke tahun, apapun caranya. Mereka mengabaikan alam demi peningkatan penghasilan.  

Kolkata misalnya kota paling tinggi tingkat polusinya, disebabkan oleh product seperti unilever yang pabriknya di kota itu.mereka menyumbang polusi ke laut dan udara India. China dan India adalah sasaran empuk bagi perusahaan produk sehari-hari internasional untuk berproduksi. Warga yang banyak membuat harga gaji untuk pegawai lebih murah. Sebagai dasar prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya, untuk memperoleh untung sebesar-besarnya.
Batu bara dipakai di Indonesia untuk tenaga listrik (batu bara) karena batu bara ini mudah dan murah, dan disediakan alam tidak peduli lingkungan di sekitar tambang ini rusak.  Kerusakan  hutan ,sumber air bersih dan kesehatan masyarakat bukan hal yang terlalu dipikirkan oleh pengusaha batu bara yang haus akan harta.

Monokultural  juga penyumbang kelestarian alam di Indonesia. Sawit Luas perkebunan sawit di Sumatera adalah 6,8 juta hektar atau hanya sekitar 14,4 persen dari luas daratan Pulau Sumatera. Dengan kata lain, penggunaan lahan di Pulau Sumatera yang terbesar adalah untuk kawasan hutan dan bukan untuk kebun sawit. Di Aceh Tamiang perkebunan sawit sejauh mata memandang. Sawit membawa petaka bagi alam dan menambah pundi-pundi dolar untuk banyak perusahaan kosmetik dan makanan, sedangkan kondisi alam dan masyarakat di sekitar tambang dan kebun sawit tidak diperhatikan.

Wah, kita sudah jauh ke sawit dan batu bara, padahal saya mau cerita tentang hujan dan global warming. Kita pikir secara logika kalau kata Global Warming ya tentu penambahan panas (warming) jadi akibat atau tentang penambahan suhu saja, tapi kita lupa kalau hujan juga global warming. Berikut saya kutib dari Dilansir dari Huffington Post (9/3), temperatur global kini sedang mengalami kenaikan yang berkelanjutan, dan jika terus-menerus demikian, hujan besar akan segera berdatangan. Hal ini disampaikan dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change.


Para ilmuwan juga meramalkan akan terjadi peningkatan resiko banjir, bahkan di tempat kering sekalipun. Hal ini berarti resiko banjir bandang akan terjadi di daerah yang sudah langganan dilanda banjir.


Studi yang dipimpin oleh Markus Donat, ilmuwan iklim dari University of New South Wales ini, mempunyai hasil yang berkebalikan dari asumsi dampak global warming. Selama ini global warming diperkirakan menyebabkan area kering jadi makin kering, dan area perairan akan makin meninggi.

"Baik di area kering maupun perairan, kita akan melihat kenaikan signifikan dan kuat dari intensitas hujan yang tinggi," ungkap Markus Donat.
Donat dan tim mengumpulkan data curah hujan sejak tahun 1951 hingga 2010, dari 11.000 badan cuaca di seluruh dunia. Dalam rentang waktu tersebut, ditemukan bahwa curah hujan tinggi mengalami kenaikan 1 hingga 2 persen per dekade. Tren ini akan berlanjut lebih kuat hingga akhir abad ini, dan mungkin akan terjadi banjir tambahan di area-area yang tidak terduga.
"Kami menemukan hubungan yang kuat antara global warming dan hujan tinggi, Saat CO2 dan gas rumah kaca lain memasuki atmosfer, suhu akan meningkat, memicu peningkatan penguapan air ke atmosfer. Peningkatan kelembapan ini akan memicu hujan yang semakin deras dan semakin ekstrem seiring dengan pemanasan global.



Variasi iklim dari tahun ke tahun ini sebagian besar dipicu oleh El Niño — fenomena cuaca tropis yang menghangatkan permukaan Samudra Pasifik Timur. El Niño menyebabkan peningkatan suhu lokal dan perubahan pola dan curah hujan yang independen, di luar pengaruh pemanasan global. terutama di daerah luar tropis," ungkap Donat. "Kita akan melihat hujan tinggi di daerah-daerah yang kering."

Studi ini tentu penting, terutama bagi mereka yang masih belum mempersiapkan diri untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang ekstrem. Terus apa yang harus kita lakukan untuk mengontrol perubahan iklim ini? Kita sebagai makhluk yang paling bertanggungjawab atas segala polusi dan kerusakan alam ini. Maka banyak hal yang bisa kita lakukan sesuai dengan porsi kita masing-masing. Sebagai blogger tentu saja kita harus menulis dan memposting hal-hal pelestarian lingkungan, cara-cara berkebun dan meningkatkan kualitas udara di lingkungan kita.



Menurut situs resmi pemerintahan kabupaten Buleleng bulelengkab.go.id ada enam cara untuk kita menjaga lingkungan;
1) Tidak Membuang Sampah di Sungai
Membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan tentunya merugikan manusia itu sendiri.

2) Tidak membakar sampah

Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Mengatur jumlah atau posri sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.

3) Menghemat Energi

Produk baru yang dihasilkan dari bahan baku produk daur ulang ini bisa menghemat begitu banyak energi yang dikonsumsi pada proses produksi. Hal ini tentu berbeda dengan produk baru yang dibuat pertama kali dari bahan-bahan mentah yang masih baru, di mana jumlah energi yang dikonsumsi tentu jauh lebih tinggi.

4) Menggunakan Produk Daur Ulang

Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).

5) Menanam Pohon

Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah masyarakat menjadi longosr dan hanyut ke sungai. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak. Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai

6) Melarang Perburuan Liar

Perburuan liar merupakan suatu kegiatan pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal yang bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar ini merupakan suatu tindak pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.
Demikian artikel ini saya buat, sebagai tugas dari kelas Whatsapp FLP Aceh X Bai Ruindra.


EmoticonEmoticon