Friday, September 15, 2023

Abdul Halim, Mengelola Sampah Menjadi Komoditi

Tags

 

Resah dengan sampah dimana-mana dan tak ada yang mengubrisnya. Pak Abdul Halim melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Lulusan Universitas Malikussaleh ini peka terhadap isu-isu lingkungan semenjak di kampus.

Dia membuat desa Blang Asan, menjadi percontohan pengelolaan sampah yang meraih juara Astra Award dengan judul program “Penggelolaan  Sampah untuk Masa Depan Bumi." Apa saja yang bapak ini lakukan? Dia mengajak perangkat desa untuk mengumpulkan sampah di desa dan dibuang ke TPA terdekat, tidak lagi dibuah di sembarangan tempat.



Sempat ada yang mengatakan tak mungkin tapi dia tidak menyerah, sudah ada 60 keluarga ikut gabung dengan program ini. Program yang menyediakan  petugas untuk pengutipan sampah dari rumah-rumah dan dibawa ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) yang di bumdes, jasa pengelola sampah ini didukung oleh dana desa dan  Depertemen Lingkungan Hidup. DLKH memberikan becak untuk pengangkutan sampah ini dan Bank Aceh membantu dengan memberikan tong sampah di desa. Target Abdul Halim adalah mengurangi tumpukan sampah di TPA dengan berbagai program.

Salah satu program yang berjalan adalah masyarakat diedukasi untuk memisahkan sampah yang organik dengan sampah plastik. Komunitas The Power of Emak-Emak adalah ibu-ibu yang memilah sampah ini. Sampah plastik bisa dijual kembali ke pengumpul. Masyarakat jua bisa menjual sampah ini di Bank Sampah, namun karena harga kardus dan plastik bekas sangat murah di pasaran loak, bank sampah ini belum mencukupi untuk jerih ibu-ibu ini.

Ide mencanangkan program ini tercetus pertama kali saat Pak Abdul Halim ikut dalam rombongan kunjungan DPRK Bireun ke Surabaya, dia melihat bagaimana masyarakat di sana mengolah sampah dengan baik. Program ini sudah berlangsung dari tahun 2020 sampai sekarang.


 

Bank Sampah di Desa Blang Asan, Peusangan Bireun atau nama lain Pengelolaan Sampah Terintegrasi untuk bumi adalah program yang digagas oleh Abdul Halim. Ide ini muncul dari keprihatinan mendalamnya terhadap masalah sampah yang dibuang sembarangan. Dia sadar bahwa tumpukan sampah yang terus bertambah dapat mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk bertindak.



 

Melalui pertemuan virtual Abdul Halim menjelaskan, dia berhasil membuat program-program ini karena  inisiatifnya untuk melibatkan perangkat desa dan masyarakat setempat. Dia bekerja sama erat dengan kepala desa dan anggota pemerintahan desa untuk menggalang dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk proyek ini. Bersama-sama, mereka merancang program pengelolaan sampah yang lebih baik untuk desa mereka.

 

Bank sampah yang didirikan oleh Abdul Halim berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Masyarakat desa Blang Asan Bireun diajak untuk berpartisipasi aktif dengan mendaur ulang sampah-sampah mereka. Melalui bank sampah, mereka dapat menukar sampah yang dikumpulkan dengan cuan.

Keberhasilan proyek bank sampah dan pemberian upah bagi pekerja pengumpul sampah desa dengan dana desa ini membuat Abdul Halim mendapatkan penghargaan Astra Award. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa Abdul Halim dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa Blang Asan, Bireun. Astra Award juga menjadi motivasi bagi Abdul Halim untuk terus mengembangkan inisiatif lingkungan yang lebih besar lagi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang lain.


 


Abdul Halim adalah contoh nyata bagaimana satu individu yang peduli terhadap lingkungan dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam komunitasnya. Dengan kerja keras, kerjasama yang baik dengan perangkat desa, dan semangat untuk melibatkan masyarakat, Abdul Halim telah menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam upaya menjaga lingkungan dan mengatasi masalah sampah di desanya.

Pak Abdul Halim terus belajar dari berbagai pihak, berbagai komunitas untuk pengembangan program peduli lingkungan. Dia tidak mengagas program ini untuk ceremonial saja, tapi program ini berkelanjutan dan bertahan sampai sekarang.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon