Sunday, November 19, 2017

Anak Aceh Tersesat di Malaysia

Tags

Motivasi itu berbahaya, buku-buku traveling  juga sama bahayanya. Kawan-kawan yang sudah berpetualang, juga berbahaya. Kawan yang sudah keluar negeri itu bahaya, apalagi dia ceritakan pengalamannya di luar negeri kepada kita.
Masjid Putra, Aka Masjid Pink

Adik kandung yang di luar negeri, lebih bahaya lagi. Dia mengisi stories instagramnya dengan video dia di kota luar negeri, saya yang tak pernah kemana-mana di luar negara, tidak pernah menyebrang sumatra, paling jauh ke Padang (Padang Tiji-red) menjadi ingin juga ke sana, melihat Aurora di alaska, bunga sakura di Afrika, Piramid di Jepang,  salju di sahara dan air panas dalam tremometer, alah!

Lalu tiba-tiba kita ulangi datang sms dari Grup Forum Lingkar Pena (FLP) Siapa yang ingin ikut MUNAS? Saya langsung mengacungkan jempol ikut.
Padahal itu tak tahu MUNAS nya dimana, uangnya dari mana, pergi sama siapa, makan apa dan minum apa, pokoknya iya dulu. Saya berpikir lama untuk memutuskan pergi atau tidak ikut MUNAS 4 FLP di Bandung.

Lalu setelah beberapa hari para yang ikut munas merencanakan, mengatakan lebih murah kalau dari malaysia, keren sekali, bisa keluar negeri wak!!

Walaupun belum punya bayangan berapa uang yang harus dikeluarkan saya sudah senang duluan, saya menghubungi beberapa kawan di Malaysia menyatakan akan kedatangan kami. Cuma satu yang merespon bernama Mohd Khairi, Keri panggilannya.

Nanti diceritakan lagi tentang abang yang baik hati itu, oh kita cerita sekarang aja, nanti takut lupa. Dia adalah pelanggan pertama Couchsurving (CS) saya,  CS adalah aplikasi pertemanan seluruh dunia yang ada di android. Diperkenalkan saya akan aplikasi itu oleh Derel yang sudah hampir keliling Eropa gegara CS itu.
Amaran di Masjid Putra, Putra Jaya

Saya menginstall dan menunggu teman-teman dari luar negara untuk menghubungi saya, maka muncullah dia. Saya rela dari Sigli ke Banda Aceh untuk menjemputnya dan membawa dia ke Sabang dengan motor saya.

Saya atur semua iternarinya dan kami sama membayar uangnya. Walaupun banyak uang dia yang keluar. Dan kami menghabiskan beberapa malam di Sabang, dan kembali ke Malaysia lah dia dengan selamat, walaupun sempat tenggelam di Sabang (literally) beberapa saat.
You Know where

Setahun berlalu, daun-daun pepaya  di samping rumah mulai berguguran, ayam-ayam peliharaan mulai di sembelih saat ada acara dan dicuri pemakai narkoba sebagiannya.Malam yang dingin kadang-kadang panas kala kipas angin dimatikan dan dikuburkan.

Lalu Alhamdulillah ada sedikit gaji dari tiga bulan guru horor tidak dibayarkan tepat waktu, akhirnya gaji itu menumpuk dan menjadi banyak sehingga sanggup untuk membayar tiket promo pesawat.

Uang tiket aman dan tinggal mencari jajan, ayah membantu dengan 1 juta rupiah, hasil penjualan pinang, sisa uang baitul Asyi dan Taspen pensiun. Dan kantor Inspetorat Pidie membantu dua kali 700 ribu.


Maka niat sudah mantap ke Bandung, maka dengan modal satu tas ransel, 5 baju, 3 celana, 1 Kupiah meukeutop, sebilah sarung, alat-alat kosmetik,  beberapa underground dan tak lupa paspor maka aku berangkat-lah dengan hati gembira.

bersambung...


EmoticonEmoticon